Minggu, 28 Oktober 2012

motivasi dalam manajemen dalam sumber daya manusia


A.    PENGERTIAN
A.1 MOTIVASI
         Tidak ada organisasi yang dapat berhasil tanpa suatu tingkat komitmen dan usaha tertentu dari anggota-anggotanya. Motivasi merupakan faktor-faktor yang menyebabakan, menyalurkan dan menopang perilaku individual atau anggota –anggota organisasi. Motivasi dapat di definisikan sebagai keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.[1] Secara singkat motivasi dapat di artikan sebagai proses penggerak manusia. Pengertian atau istilah yang mirip denagn motivasi adalah:[2]
1.      Motif: daya pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga dari dalam diri manusia.
2.      Motivasi
3.      Motivasi kerja: suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
4.      Incentive ( insentif ): alat motivasi, sarana motivasi, sarana penimbulan motif atau suasana yang menimbulkan sarana.
           Beberapa pakar mengemukakan tentang pengertian motivasi dalam hubungannya dengan manusia yaitu:
1.      Beredoom dan Garry A.Stainer
Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan.[3]
2.      Winardi
Motivasi adalah konteks organisasi, merupakan proses dengan apa seorang manajer merangsang pihak lain untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran-sasaran organisasi sebagai alat untuk memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka sendiri.
            Dengan demikian, motivasi merupakan keadaan yang menggerakan atau mengerahkan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan tertentu. Keberhasilan dari hasil motivasi seseorang sangat di pengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki. 
Menurut penelitan-penelitian  yang dilakukan maka faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut:
1.      Kebutuhan-kebutuhan pribadi
2.      Tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan
3.      Dengan cara apa kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuan tersebut akan di realisasikan
 Apabila pegawai menyukai pekerjaan mereka, meraka akan menganggap bahwa tugas mereka penuh tantangan dan mereka menyukai lingkungan kerja secara umum, maka biasanya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara antusias.
Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan baik kebutuhan fisik, kebutuhan ekonomis, kebutuhan politis dan sebagainya, dan kita secara sadar atau tidak sadar melalui kelakuan, kita berusaha untuk memenuhinya agar kita dapat menjalankan kehidupan yang kita inginkan.
Di pandang dari sudut manajemen, pemenuh kebutuhan tersebut berhubungan dengan individu dan pekerjaan kita, pihak atasan dan rekan-rekan kerja dan lingkungan kerja.
Pehatikan gambar beriku ini:
Apabila bagian kiri atas gambar dipelajari maka terlihat bahwa suatu kebutuhan yang belum dipenuhi dirasakan oleh seoarang individu. Timbullah ketegangan sewaktu perasaan akan kebutuhan tersebut bertambah intensitasnya. Ketegangan itu menyebabkan timbulnya suatu motif bagi orang yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan meninjau kembali lingkungan dan karena di bimbing oleh pengalaman serta pengetahuan masa lampau orang yang bersangkutan menafsirkan kebutuhan tersebut sebagai suatu keinginan. Artinya keinginan tersebut di anggap sebagai suatu cara spesifik yang terpengaruh oleh lingkungan dengan apa kebutuhan tersebut akan di penuhi.
Tetapi perlu di ingat bahwa tidak semua kelakuan mengikuti pola motivasional normal. Orang yang bersangkutan dapat menemui suatu penghalang dalam rangka usaha mencapai tujuan. Akibatnya adalah bahwa orang terpaksa melakukan penyesuaian-penyesuaian. Ada beberapa alternatif yang di tunjukan oleh gambar adalah: